Latest Update

Viral Esmoni, Maraknya Miras Di Demak Diduga Karena Adanya Atensi Ke Oknum APH Dari Para PenjuaL.

By - July 5, 2024 | Post View : 36 views
Screenshot_20240705_111746_VN - Video Editor

Mi-NewsTV.com | Demak – Keresahan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), tengah akibat peredaran minuman yang mengandung alcohol atau minuman keras (miras) dengan label es moni terus meningkat. bukannya surut, peredaran minuman tersebut kini meluas hampir di seluruh wilayah hukum polres Demak. Jum’at (05/07/24).

Terlebih lagi, miras jenis tersebut banyak dikonsumsi kalangan remaja di daerah berjuluk Kota Wali itu. Meski kandungan miras jenis arak pada es moni hanya beberapa persen, efek mabuk es moni tak urung membuat warga merasa cemas. Apalagi ketika banyak remaja yang minum miras jenis ini, rusaknya moralitas generasi muda di Kabupaten Demak nampaknya hanya soal waktu saja.

Masyarakat menyampaikan kepada awak media,dengan adanya permasalahan ini dan masyarakat merasa prihatin atas apa yang terjadi dikabupaten demak,karena sangat mempengarui generasi muda karena rata rata pembelinya anak anak sekolah dan masih dibawah umur.

Distribusi miras dengan label es moni juga telah merambah hampir di semua kecamatan di Demak. Iklim kondusif yang tercipta akibat lemahnya aspek penegakan hukum oleh aparat berwenang membuat distribusi barang haram ini berkembang secara cepat.

Tak terkecuali di Kecamatan Karang Tengah Demak lapak-lapak penjual es moni tumbuh laksana jamur di musim hujan. Sejumlah pedagang kepada forum kota mengatakan bahwa awalnya mereka terinspirasi oleh konten konten di medsos yang mengunggah keunikan es moni dan tergiur dengan omzet yang didapat dari informasi para penjual es moni di wilayah timur Demak.

” Semula cuma dua orang yang jualan Pak di Batu (desa Batu ) sini tapi sekarang sdh banyak, sampai pos Wonokerto juga,”ujar lelaki yang sering dipanggil Ab tersebut.

Menurut dia, omzet berjualan es moni cukup besar. Ab mengaku dari berjualan es moni dia bisa meraup laba bersih sekitar dua ratus ribu rupiah tiap kali berjualan.
“Kalau hasil kotornya lebih banyak lagi, bisa satu juta rupiah perhari. Tapi kita kerja kan gak dimakan sendiri Pak. Kita juga kasih ” mel (upeti)” kepada anggota polisi yang sedang keliling. Gak kasih mel ya ditangkap kemarin- kemarin Pak. Makanya mending kita makan sama-sama biar usaha bisa lancar. Kalau yang sering patroli dan mampir disini dari Sabhara Pak tapi kadang ya ada yang lain juga,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pemberian atensi dilakukan secara langsung kadang juga melalui transfer dengan nilai yang tidak tetap tergantung ramai sepinya pembeli.

“Yang lewat transfer ada, ini ..(katanya sambil memperlihatkan bukti transfer kepada awak media). Transfer ke rekening atas nama oknum Anggota Polres Demak “ungkapnya.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi yang diberikan oleh kapolres Demak.

(Red/tim)

Editor:Alvin

Posted in

Artikel Terkait

Kategori

Arsip Berita

Popular Post